Kenapa langit berwarna biru?

Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.

Celestron AstroMaster 130EQ

Teleskop ini cocok untuk pemula astronomi meski belum memiliki penggerak otomatis..

Objek Messier

Ingin memulai pengamatan langit malam? Kenapa tidak mencoba melihat Objek Messier.

Monumen astronomi bernama Borobudur

Lebih satu milenium lalu, candi Buddha ini adalah rumah ibadah sekaligus observatorium.

Lubang hitam yang mengerikan?

Apakah objek langit ini benar-benar seperti yang Anda pikirkan?

Saturday, June 16, 2007

Mengenal Meteor

Jika kita mengamati langit malam pada waktu yang lama maka pada kesempatan yang tidak diduga-duga kita akan mendapati garis cahaya yang terbentuk dengan cepat kemudian menghilang. Biasanya cahaya ini berwarna kuning keemasan atau putih. Lintasan cahaya terang ini biasa disebut sebagai meteor.

Bagi orang kota, menyaksikan bintang jatuh adalah pengalaman spiritual tersendiri. Hal ini dapat dimaklumi karena cahaya lampu kota telah memakan sebagian besar keindahan langit yang berasal dari cahaya benda langit sehingga memandang langit menjadi hal yang langka.

Hal ini pula yang menyebabkan beberapa orang berhalusinasi melihat benda terbang yang tidak dikenal, lalu mengklaimnya sebagai penampakan kendaraan makhluk luar angkasa. Sebenarnya tidak demikian.

Meteor, yang di Indonesia sering disebut sebagai bintang jatuh, adalah lintasan cahaya hasil gesekan benda langit yang tergesek atmosfer Bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa di luar angkasa terdapat banyak sekali benda yang terbang bebas dengan ukuran sebesar debu hingga beberapa meter, kita sebut mereka meteoroit. Meteorit pada suatu kesempatan dapat tertarik oleh gravitasi Bumi sehingga jatuh ke Bumi. Sebelum sampai di permukaan Bumi, meteroit harus berhadapan dengan atmosfer Bumi yang sangat tebal (mencapai 500 kilometer). Atmosfer akan menghambat laju meteoroit dengan menggesek permukaan meteorit. Gosokan ini sedemikian hebatnya sehingga permukaan meteorit menjadi panas lalu menguap dengan cepat dan menghasilkan cahaya. Cahaya ini terbentuk sesuai lintasan jatuh meteorit. Lintasan cahaya tersebut kita kenal sebagai meteor.

Meteor terjadi ketika meteoroit tergesek oleh atmosfer Bumi

Meteor biasanya terjadi pada ketinggian 80 hingga 100 km. Namun sebgian besar cahaya tersebut terjadi pada ketinggian 95 km. Meteor jatuh dengan kecepatan mencapai 72 km/detik. Namun kecil sekali kemungkinan bagi meteor jatuh ke Bumi.

Beruntung sekali terdapat kesempatan-kesempatan istimewa untuk menikmati meteor dalam jumlah yang banyak dalam satu malam. Peristiwa terlihatnya banyak meteor dalam satu malam kita kenal sebagai hujan meteor.

Hujan meteor terjadi pada daerah-daerah tertentu pada langit malam. Jika terjadi maka kita akan melihat kilatan cahaya yang muncul secara intensif dan menyebar seolah-olah berasal dari satu titik tertentu. Titik tertentu ini kita kenal sebagai radian, bisa diartikan sebagai arah asal.

Penamaan peristiwa hujan meteor sesuai dengan rasi dimana radian berada kemudian diberi akhiran "id".

Uniknya, fenomena hujan meteor memiliki keterkaitan dengan komet. Beberapa komet melintas dekat sekali dengan orbit Bumi. Jejak lintasan komet akan diisi oleh debu yang berasal dari komet itu sendiri. Debu-debu sisa komet inilah yang kemudian melayang-layang di orbit Bumi. Ketika Bumi melintas pada daerah yang berdebu maka Bumi akan menarik debu tersebut ke dalam atmosfernya dan terciptalah meteor.

Contoh radian pada hujan meteor Perseid (sumber foto: www.astronomy.com)

Fenomena radian bisa dijelaskan sebagai ilusi geometri. Sebenarnya meteorit-meteorit (yang pada kasus hujan meteor adalah debu sisa komet) jatuh dalam posisi yang saling sejajar. Namun karena komet berasal dari daerah yang lebih jauh dari pengamat dan jatuh mendekati pengamat maka formasi sejajar itu terlihat menyebar. Ilusi semacam ini bisa dilihat juga pada lintasan rel kereta api. Semakin jauh rel kereta api dari mata maka rel akan terlihat saling mendekat. Padahal keadaan sebenarnya rel kereta tersebut adalah saling sejajar.

Berikut nama-nama fenomena hujan meteor beserta waktu kejadiannya:

NAMA | WAKTU | KOMET
Andromedid | Pertengahan November | Biela
Delta Aquarid | Akhir Juli | Tidak diketahui
Draconid | Pertengahan Oktober | Giacobini-Zinner
Eta Aquarid | Awal Mei | Halley
Geminid | Pertengahan Desember | Tidak diketahui
Leonid | Pertengahan November | Temple
Lyrid | Pertengahan April | 1861 I
Orionid | Pertengahan Oktober | Halley
Perseid | Pertengahan Augustus | 1862 III
Taurid | Awal November | Encke
Ursid | Pertengahan Desember | Tuttle

Pengamatan hujan meteor baik dilakukan dini hari menjelang pagi. Alasannya berhubungan dengan gerak Bumi. Bumi mengelilingi Matahari dengan arah searah jarum jam. Pada saat yang bersamaan Bumi juga berputar pada sumbunya dengan arah dari barat ke timur. Revolusi Bumi menyapu debu sisa komet, pada saat bersamaan rotasi menambah efek sapuan sehingga menjadi lebih cepat. Dengan gerak khas seperti ini maka fenomena hujan meteor akan terlihat memuncak pada penghujung malam -yakni pengamat persis berada pada daerah dimana debu sisa komet tersapu atmosfer akibat gerak revolusi dan gerak rotasi Bumi.

Puncak hujan meteor terjadi setelah lewat dini hari menjelang pagi

Ada beberapa tips untuk mengamati hujan meteor. Tips ini sekaligus ingin menghapus beberapa anggapan yang salah mengenai teknik pengamatan meteor.
1. Jangan menggunakan teleskop, gunakan mata anda. Fenomena meteor terjadi dalam waktu singkat dan pada daerah yang acak. Karena itu menggunakan teleskop akan mengurangi medan pandang yang dapat anda nikmati dan menghambat kemampuan anda untuk berpindah dari daerah langit yang satu ke daerah langit yang lain.
2. Berkonsentrasilah pada daerah langit tertentu, tatap untuk waktu yang cukup lama. Dengan berkonsentrasi dan bersabar maka peluang anda untuk memergoki hujan meteor akan lebih besar. Utamakan untuk melihat pada daerah sekitar radian.
3. Posisi terbaik untuk melakukan pengamatan meteor adalah berbaring atau duduk bersandar.
4. Catatlah jumlah meteor yang anda lihat, waktu pengamatan, rentang waktu pengamatan, dan daerah langit yang anda lihat. Kemudian laporkan hasil pengamatan anda kepada asosiasi pengamatan meteor. Dengan begini maka anda telah berkontribusi dalam upaya pencacahan meteor.
5. Untuk menikmati meteor yang lebih banyak maka lakukan pengamatan pada puncak hujan meteor. Waktu puncak ini dapat anda ikuti pada situs-situs astronomi.
6. Selama pengamatan gunakan jaket tebal dan hangatkan diri anda dengan secangkir kopi panas. Mengamat bersama teman atau pasangan adalah ide yang baik.

Selamat mengamat!

Friday, June 15, 2007

Target pengamatan: objek-objek Messier

Charles Messier (1730 - 1817) adalah astronom Perancis yang bekerja sebagai pemburu komet. Dalam upaya mempermudah usahanya, Messier membuat daftar benda langit eksotik yang nampak menyerupai komet. Tujuan membuat daftar ini adalah agar ia dan rekan-rekannya dapat dengan mudah membedakan objek mirip komet ini dengan komet sebenarnya. Namun daftar yang ia buat (disebut Katalog Messier), di kemudian hari lebih dikenal sebagai daftar objek-objek menarik yang ada di langit.

Charles Messier (sumber foto: Wikipedia)

Messier mencatat 109 (sebagian orang mengatakan 110) objek menarik dalam katalog tersebut. Penamaan objek-objek pada katalog ini dimulai dengan huruf M lalu diikuti dengan angka sesuai susunan objek langit pada katalog.

Karena mengamat dari belahan bumi utara maka wajar saja jika objek-objek Messier kebanyakan berada di langit utara. Untuk wilayah khatulistiwa seperti Indonesia, kita dapat mengamati hampir keseluruhan objek-objek Messier.

Objek-objek Messier terdiri dari sisa supernova, gugus bola, gugus terbuka, nebula, nebula planet, awan bintang, galaksi spiral, galaksi elips, galaksi berpalang, galaksi tak beraturan.

Sayangnya tidak semua benda langit menarik yang dikatalogkan oleh Messier. Beberapa gugus bintang dan nebula yang terang dilewatkan begitu saja. Alasan untuk tidak mencantumkan ini bisa jadi karena benda tersebut tidak mengganggu proses pengidentifikasian komet, atau karena Messier tidak tertarik dengan objek terang tersebut.

Objek-objek Messier (sumber: http://www.astrogranada.org/html/07_efemerides/10_messier_1.htm)

Objek-objek Messier tersebut adalah:
Sisa Supernova : M1,
Gugus Bola : M2, M3, M4, M5, M9, M10, M12, M13, M14, M15, M19, M22, M28, M30, M53, M54, M55, M56, M62, M68, M69, M70, M71, M72, M75, M79, M80, M92, M107,
Gugus Terbuka : M6, M7, M11, M18, M21, M23, M25, M26, M29, M34, M35, M36, M37, M38, M39, M44, M45, M46, M47, M48, M50, M52, M67,
Nebula : M16, M17, M20, M42, M43, M78,
Nebula Planet : M27, M57, M76, M97,
Awan Bintang : M24
Galaksi Spiral : M31, M33, M51, M58, M61, M63, M64, M65, M66, M74, M77, M81, M83, M84, M85, M88, M90, M98, M99, M100, M101, M104, M108, M109,
Galaksi Elips : M59, M60, M86, M87, M89, M105,
Galaksi Berpalang : M95,
Galaksi Tak Beraturan : M82,

Objek-objek Messier memiliki kecerlangan yang bervariasi dari 4 magnitudo hingga 10 magnitudo. Karena itu objek-objek Messier sangat mudah diamati bahkan dengan binokuler sekalipun. Di Amerika Serikat terkenal istilah "Messier Marathon". Istilah ini ditujukan bagi kegiatan astronom amatir yang dalam satu malam mencoba untuk mencari sebanyak mungkin objek-objek Messier. Kegiatan ini biasanya dilakukan bersama-sama sebagai bagian dari aktivitas kumpul-kumpul akbar komunitas astronom amatir.

Objek Messier pada daerah pusat Galaksi (klik untuk memperbesar)

Objek Messier pada daerah Virgo (klik untuk memperbesar)

Di Indonesia, sebagai negara khatulistiwa, potensi untuk bisa mengamati objek khas Messier ini sangat besar. Beberapa rasi yang kaya dengan objek Messier adalah Sagitarius, Scorpius, Virgo. Beruntungnya rasi-rasi ini dapat diamati pada musim kering.

Untuk mengenali objek-objek Messier silahkan mengunjungi halaman pencarian objek-objek Messier di situs Astronomy Picture of the Day.

Begitu populernya objek-objek Messier sehingga pada software peta langit manapun selalu dapat dijumpai Katalog Messier. Selamat mengamati objek-objek Messier.

Wednesday, June 6, 2007

Centaurus A

Ini adalah foto galaksi centaurus-A, sumber radio terbesar di langit. Galaksi ini jauh di selatan sehingga hanya orang selatan yang bisa meneropongnya.

Foto ini diambil oleh Denny Mandey, menggunakan teleskop celestron Nexstar GPS 8", CCD ST8, dan filter BVR. Pengolahan citra saya yang melakukannya, menggunakan IRIS.

Foto-foto dalam astronomi merupakan gabungan dari beberapa foto dari jendela panjang gelombang yang berbeda. Foto ini gabungan jendela B + V + R.


Jika anda perhatikan lebih baik nampak bahwa jendela V menghasilkan foto yang lebih redup dibandingkan dua jendela lainnya. Perbedaan kecerlangan benda langit padajendela panjang gelombang yang berbeda disebabkan oleh karakter intrinsik benda langit tersebut.

Kita ambil contoh matahari. Jika kita memotret matahari pada panjang gelombang biru, kuning, dan merah maka kita akan mendapatkan matahari tampak lebih cerlang pada panjang gelombang kuning. Tentu saja ini menjelaskan bahwa puncak kecerlangan matahari ada pada panjang gelombang kuning (Contoh ini benar selama kita menganggap alat yang kita gunakan berkelakuan sama dalam mendeteksi jendela panjang gelombang yang berbeda).

Proses menggabungkan warna kita kenal juga pada televisi berwarna. Televisi tersusun dari pipa-pipa mini berdekatan yang memiliki tiga warna yaitu merah hijau dan biru. Televisi terlihat berwarna akibat gabungan dari tiga warna tersebut dalam intensitas yang berbeda-beda.

Pada televisi berwarna kita sebenarnya tidak mengenal konsep "warna hitam". Hitam pada layar televisi terjadi ketika intensitas tiga warna diperkecil serendah mungkin.

Setelah menggabungkan tiga foto yang berbeda dan menampihnya sebagai merah, hijau dan biru maka sebuah foto berwarna tercipta.

Semua titik terang yang terlihat pada foto ini adalah bintang pada galaksi Bima Sakti. Sementara Galaksi Centaurus A berada jauh di luar Bima Sakti.

Yang menjadi cirikhas dari galaksi Centaurus-A adalah pola celah hitam yang membelah bundaran galaksi. Celah ini adalah materi antar bintang pada galaksi yang menghalangi cahaya untuk sampai ke Bumi.

Terimakasih buat Denny yang sudah memberi izin kepada saya untuk mengolah
fotonya.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More