Kenapa langit berwarna biru?

Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.

Celestron AstroMaster 130EQ

Teleskop ini cocok untuk pemula astronomi meski belum memiliki penggerak otomatis..

Objek Messier

Ingin memulai pengamatan langit malam? Kenapa tidak mencoba melihat Objek Messier.

Monumen astronomi bernama Borobudur

Lebih satu milenium lalu, candi Buddha ini adalah rumah ibadah sekaligus observatorium.

Lubang hitam yang mengerikan?

Apakah objek langit ini benar-benar seperti yang Anda pikirkan?

Thursday, November 27, 2008

Review Teleskop: Celestron AstroMaster 70AZ

Oleh Celestron, teleskop ini tidak murni ditujukan untuk pengamatan astronomi melainkan juga berfungsi sebagai teropong medan. Dengan harga yang berkisar antara 1.5 hingga 2 juta teleskop ini lebih menonjolkan aspek kekokohan. Tabung teleskop memang terasa kokoh. Ditambah lagi mounting dan tripod yang terbuat dari bahan dengan kualitas baik semakin menambah keyakinan saya akan kekokohan teleskop ini. Paket teleskop terdiri dari tabung teleskop, eyepiece, red dot finder, piringan finder, mounting altitud-azimut tanpa motor, dan tripod.

Perakitan teleskop bukan hal yang sulit. Hal pertama yang kita lakukan adalah memasangkan mounting ke tripod. Setelah itu kita dapat memasang tabung teleskop ke mounting melalui dovetail khas celestron yang berwarna oranye. Bagi seorang pemula sekalipun perakitan dapat dilakukan kurang dari 10 menit asalkan sebelumnya membaca buku manual.

Begitu kita memulai pengamatan maka kekurangan teleskop ini langsung terasa: pointingnya susah! Untuk Jupiter yang terang saya membutuhkan waktu hampir sepuluh menit! Rekor terbaru saya :D. Permasalahannya terletak pada red dot findernya yang jelek dan sistem pengunci yang tidak nyaman. Sebagai alat pembidik, red dot finder pada teleskop ini nyaris seperti aksesoris penghias saja tanpa terasa kegunaannya. Untuk menghindari efek paralaks mata pengamat harus diletakkan sedekat mungkin ke bagian belakang red dot finder. Padahal di saat yang sama kita juga harus menggeser posisi teleskop lalu melakukan penguncian. Batang penguncinya terasa keras. Penguncian menyebabkan medan pandang berubah secara signifikan. Sangat tidak menyenangkan.

Kualitas optik teleskop ini termasuk baik. Dengan eyepiece 20 mm, saya mendapatkan perbesaran 45 kali dan dapat melihat bayangan Jupiter yang tajam. Dengan perbesaran 180 kali saya masih mendapatkan bayangan yang baik. Sayangnya saya hanya bisa melakukan pengetesan untuk Jupiter karena berikutnya saya merasa sudah habis dengan teleskop ini. Tetapi dinilai dari bayangan Jupiter yang telah saya lihat sebelumnya, kualitas optik teleskop ini terbilang baik.

Sebagai kesimpulan, saya menyatakan bahwa teleskop ini jauh dari harapan penggemar astronomi manapun. Celestron dalam keterangannya memang setengah hati menempatkan produk ini sebagai produk yang ditujukan untuk pengamatan astronomi. Jika anda ingin berkecimpung dalam dunia astronomi, saya tidak merekomendasikan produk ini, ya, kecuali jika anda ingin menjadi pengawas Merapi.

Tuesday, November 18, 2008

Review Teleskop: Celestron Powerseeker 80EQ


Saya menggunakan teleskop refraktor ini beberapa waktu lalu. Pabrikan Celestron menawarkan teleskop low end ini dengan harga bersaing, di bawah dua juta rupiah, membuat teleskop ini terjangkau konsumen terutama pemula astronomi pengamatan.

Satu set teleskop terdiri dari tabung, seperangkat eyepiece, diagonal, finderscope, counterweight, gerak halus, mounting ekuatorial tanpa motor, lensa barlow, piringan eyepiece, tripod. Semuanya dikemas dalam sebuah kardus ringkih. Sebagai bonus, terdapat paket software peta bintang The Sky dengan database benda langit terbatas.

Merakit teleskop adalah hal yang susah-susah-gampang bagi pemula. Namun dengan mengikuti petunjuk yang dari buku manual, perakitan dapat dilakukan kurang dari 10 menit. Pengaturan counterweight secara seimbang, kolimasi finder, dan pengaturan alignment utara-selatan benar, menjamin kenyamanan pengamatan.

Tabung teleskop terbuat dari bahan standar untuk teleskop low end, dilengkapi dengan dewcap pengusir embun yang dapat dibongkar pasang. Di Indonesia, dewcap sangat diperlukan untuk melindungi teleskop dari uap air akibat kelembaban udara malam yang tinggi. Pada moncong teleskop tersimpan lensa berdiameter 8 cm dan panjang fokus 90 cm.

Eyepiece 20 cm yang disediakan membuat teleskop memiliki perbesaran normal sebesar 45 kali. Perbesaran ini cukup baik untuk mengamati permukaan bulan. Ketika mengarahkan teleskop ke planet Saturnus, saya kaget dengan kualitas bayangan yang dihasilkan. Saturnus terlihat jernih sampai-sampai saya bisa membedakan bola Saturnus dengan cincinnya. Kemudian saya mengalihkan pengamatan pada bintang ganda Albireo (kenal lebih jauh bintang ganda melalui artikel ini). Hasilnya sangat meyakinkan, albireo terpisah dengan baik. Pun warna bintang kontras sekali sehingga memberikan pengalaman yang sempurna. Tanpa motor, bintang dapat berada di dalam medan pandang dalam kurun waktu 5 menit.

Saya menjajal kemampuan lensa barlow. Paket teleskop ini menyediakan lensa barlow 3 kali sehingga menghasilkan perbesaran meningkat dari semula 45 kali menjadi 135 kali. Dengan alingment finder yang cukup baik saya dapat dengan mudah menempatkan objek di dalam medan pandang.

Permasalahan muncul ketika saya mencoba mengunci mounting. Pengunci kurang kokoh! Ditambah lagi pergeseran medan pandang saat melakukan penguncian akibat tekanan oleh batang pengunci. Mengganggu sekali. Sepanjang malam pengamatan, saya kesulitan beradaptasi dengan sitem penguncian ini.

Bagi pemula, saya merekomendasikan pengamatan dilakukan tanpa lensa barlow. Penggunaan lensa barlow membuat medan teleskop bergetar hebat sehingga diperlukan adaptasi lebih lama.

Harga yang relatif murah membuat Celestron memotong fungsi motor pada mounting teleskop. Meski tanpa motor, mounting ekuatorial memudahkan pengguna dalam mengendalikan tabung teleskop. Karenanya, Celestron menyediakan penggerak halus teleskop. Sistem penggerak pada Powerseeker 80EQ adalah sistem penggerak yang lazim digunakan pada teleskop low end. Performa batang gerak halus cukup baik asalkan kita terlebih dahulu menala tingkat kekencangan baut pengunci yang menempel di mounting.

Tripod alumunium yang disediakan memiliki tingkat kekokohan yang cukup baik. Namun jangan sampai anda menyenggol tripod yang ringan ini karena akan menggeser posisi tripod cukup jauh bahkan bisa menggetarkan tabung teleskop.

Fotografi dan Powerseeker 80EQ tak bersahabat karib. Hanya teknik fotografi tertentu yang bisa diterapkan pada teleskop ini. Dengan kamera saku, kita dapat menempelkan lensa kamera ke eyepiece teleskop, lalu jepret. Teknik lain yang bisa dilakukan adalah memotret dengan webcam. Teknik yang lebih baik seperti prime focus nyaris tidak mungkin dilakukan bersama teleskop ini (kenal lebih jauh teknik prime focus di artikel ini dan artikel mendetail ini).

Teleskop ini saya rekomendasikan untuk digunakan oleh astronom amatir yang ingin memulai kegiatan pengamatan. Harga di bawah dua juta rupiah sebanding dengan satu paket teleskop dengan kualitas optik baik.

Hal lain yang patut menjadi pertimbangan sebelum membawa teleskop ini ke rumah adalah sistem pengunci yang merepotkan. Namun hal ini bisa diatasi dengan membiasakan diri.

Bagi yang memiliki minat fotografi, teleskop ini bukan pilihan yang pas. Kegiatan fotografi bisa dilakukan secara terbatas. Selebihnya, dengan memperbanyak jam terbang pengamatan maka pengguna bisa menjinakkan teleskop ini.

Selamat mengamat!
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More