Kenapa langit berwarna biru?

Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.

Celestron AstroMaster 130EQ

Teleskop ini cocok untuk pemula astronomi meski belum memiliki penggerak otomatis..

Objek Messier

Ingin memulai pengamatan langit malam? Kenapa tidak mencoba melihat Objek Messier.

Monumen astronomi bernama Borobudur

Lebih satu milenium lalu, candi Buddha ini adalah rumah ibadah sekaligus observatorium.

Lubang hitam yang mengerikan?

Apakah objek langit ini benar-benar seperti yang Anda pikirkan?

Tuesday, September 5, 2006

Gerhana Bulan Sebagian, 7 September 2006

Pada 7 September ini para pecinta langit akan kembali disuguhi fenomena gerhana Bulan sebagian. Gerhana Bulan sebagian kali ini akan teramati di seluruh wilayah Indonesia.

Bulan memasuki penumbra pada pukul 23.42 WIB. Perubahan kecerlangan Bulan baru teramati ketika piringan Bulan tertutupi 70 persen penumbra. Peristiwa tertutupnya 70 persen permukaan Bulan oleh penumbra dimulai pada pukul 00.45 WIB.

Pada pukul 01.05 WIB Bulan mulai memasuki penumbra. Ini adalah bagian yang paling menarik untuk diamati. Pada saat ini kita akan melihat piringan Bulan tertutupi oleh bayangan yang lebih gelap. Kita tidak akan mendapatkan batas yang tegas antara daerah penumbra dengan daerah umbra. Hal ini disebabkan oleh keberadaaan atmosfer bumi yang merefraksikan cahaya matahari.

Bulan akan tertutupi umbra selama 1 jam 33 menit. Selanjutnya Bulan akan lepas dari penumbra pada pukul 04.00 WIB.

Bulan merupakan benda langit yang tidak menghasilkan cahayanya sendiri. Sinar Bulan disebabkan oleh pemantulan cahaya matahari oleh permukaan Bulan. Ketika gerhana Bulan, cahaya matahari yang menuju ke Bulan dihalangi oleh bumi, akibatnya Bulan yang seharusnya berada dalam keadaan purnama tiba-tiba menjadi gelap.



Peristiwa gerhana Bulan tidak terjadi setiap Bulan dikarenakan bidang orbit Bulan mengalami inklinasi sebesar 5 derajat. Akibatnya Bulan acap kali melenceng menghindar dari bayangan bumi. Perhitungan geometri gerhana menyimpulkan posisi relatif Matahari-Bumi-Bulan pada saat gerhana akan berulang setiap 18 tahun. Siklus ini dinamakan siklus Saros.

Ada beberapa hal yang dapat kita amati ketika peristiwa gerhana Bulan terjadi. Dengan mata telanjang kita dapat menyaksikan permukaan Bulan menjadi kemerahan. Peristiwa ini disebabkan oleh terjadinya refraksi cahaya matahari oleh atmosfer bumi.

Jika kita memiliki teleskop maka kita dapat mengamati terjadinya okultasi bintang oleh piringan Bulan. Tentu saja peristiwa okultasi bintang sulit diamati jika Bulan dalam keadaan purnama. Bintang 81 Aquarii akan mengalami okultasi oleh Bulan selama peristiwa gerhana Bulan. Sayangnya peristiwa okultasi ini terjadi ketika Bulan ditutupi oleh penumbra, sehingga cahaya Bulan masih terlalu terang.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More