Monday, March 5, 2007

Pencatatan Itu Penting

Gerhana Bulan Total 4 Maret lalu tidak berhasil saya amati. Subuh ketika gerhana langit tertutup awan. Padahal saya sudah standby semalaman di kontrakan.

Tanpa teleskop dan kamera tidak membuat saya berkecil hati mengamat gerhana. Banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan selama gerhana berlangsung. Di dunia astronomi alat bukanlah hal yang utama, melainkan pencatatan (recording) yang utama. Dengan metoda pencatatan seperti maka kita dapat mempelajari fenomena langit.

Masa pencatatan seperti telah dimulai semenjak zaman awal sejarah. Ketika terjadi peristiwa gerhana, kemunculoan bintang baru, okultasi planet oleh bulan, dll., oleh manusia yang hidup masa itu pada masa itu dilakukanlah pencatatan, salah satumedia rekaman adalah lukisan di dinding-dinding gua.

Tradisi pencatatan ini berlanjut ke zaman kejayaan astronomi islam. Pada waktu itu dilakukan beberapa pencatatan fenomena langit, pemetaan dll. Pada saat yang bersamaan astronom Cina mencatat peristiwa supernova 1054 M. Berkat pencatatan inilah kita berhasil melacak keberadaan supernova yang tergolong muda ini.

Memasuki zaman kejayaan Eropa kita mengenal Tycho Brahe yang mencatat kejadian supernova, juga Kepler yang menemukan supernova. Galileo mencatat pergerakan satelit-satelit Jupiter, tonjolan pada planet Saturnus, gerakan bintik matahari, dan banyak fenomena lainnya. Berkat bukti catatan tersebut maka kita dapat mengumpulkan berbagai hipotesa untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Pada zaman itu jam mekanik telah ditemukan sehingga sangat membantu memberi informasi waktu kejadian.

Sebelum era plat fotografi pencatatan dilakukan dengan menggoreskan sketsa pada kertas. Dengan sketsa yang akurat (skala yang baik, pencatatan waktu) Galileo berani menyimpulkan berbagai hipotesis yang mengguncang khazanah ilmu pengetahuan saat itu.

Astronomi tidak melulu masalah alat. Melihat ke belakang maka kita dapat menyadari bahwa yang paling penting dalam astronomi adalah pencatatan. Percuma rasanya apabila kita bangun di tengah malam yang dingin kemudian memasang teleskop 30 cm dan kemudian hanya menatapnya. Kita bisa melakukan yang lebih dari itu, pencatatan. Coba sekali-sekali sket permukaan bulan, bintik matahari, satelit Galilean, atau titik-titik cahaya pada wilayah langit tertentu. Siapa tahu anda menemukan sebuah komet baru, asteroid baru, atau UFO :). Dan ketika anda ditanya oleh orang lain anda dapat menyodorkan bukti berupa pencatatan yang akurat. Kemudian catatan ini bisa dibandingkan dengan catatan orang lain yang mengamati peristiwa yang sama.

Jadi, mari lakukan pencatatan, sesederhana apapun itu. Biasakan dalam setiap pengamatan kita memiliki buku log. Selamat mengamat!

No comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More