Akhirnya artikel tentang prime focus astrofotografi kelar juga. ya versi dokumennya, ya versi htmlnya. Versi html sudah saya upload ke sini.
Artikel ini saya bikin tanpa bantuan mouse. Seminggu terakhir mouse di komputer saya bermasalah.. digoyang ke kanan dia malah keukeuh di tengah, digoyang ke kiri dia tetep aja di tengah..
diklik berkali-kali dia ga ngerespon.. dibanting?! jangan dulu.. kemungkinan yang rusak kabelnya, kalo mousenya sih masih baik-baik aja. Dalam minggu ini saya harus ke BEC buat beli kabel mouse. Kalo sampai g ada yang jual berarti saya harus meng-edit artikel tanpa mouse (lagi), sambil ngumpulin duti buat beli mouse :p.
Back to the topic. Prime focus astrofotografi adalah salah satu teknik fotografi yang paling tua yang dikenal astronom. Dengan teknik seperti ini kita bisa mengetahui bahwa Galaksi kita bukanlah satu-satunya galaksi di alam semesta. Prime focus juga membantu astronom menemukan Uranus, Neptunus, dan Pluto. Tentunya banyak lagi penemuan di bidang astronomi menggunakn teknik prime focus.
Prinsip teknik ini sangat sederhana, yaitu dengan meletakkan detektor (plat fotografi/ CCD) pada bidang fokus teleskop. Teleskop yang digunakan bisa jenis apa saja, reflektor atau refraktor. Namun teknik ini bukan tanpa cacat. Jika optik teleskop kurang bagus maka akan terlihat aberasi kromatis (pada refraktor) atau aberasi koma (pada reflektor). Kita juga harus menemukan detektor yang pas untuk pemotretan.
Detektor paling mutakhir yang digunakan, baik astronom profesional maupun
amatir, adalah CCD. Banyak vendor yang memproduksi CCD astronomi, mulai dari pemain lama semacam Kodak, hingga muka baru namun bermutu semacam SBIG. Bagi astronom amatir bisa menggunakan kamera dijital SLR, maklum kamera dijital SLR dilengkapi dengan CCD pula walaupun kualitas CCD-nya berbeda jika dibandingkan CCD profesional.
Beberapa bulan yang lalu saya dan beberapa rekan berhasil mendapatkan Omega Centauri, gugus bola terbesar se-Galaksi. Foto ini didapat dengan instrumen: Nikon D70, dan teleskop Celestron Nexstar 8". Kalibrasi citra dengan Iris. Versi black and white bisa didapat di sini.
Clear skies!
Kenapa langit berwarna biru?
Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.Atmosfer menghamburkan cahaya Matahari, menyisakan keelokan biru buat mata kita.
Celestron AstroMaster 130EQ
Teleskop ini cocok untuk pemula astronomi meski belum memiliki penggerak otomatis..
Monumen astronomi bernama Borobudur
Lebih satu milenium lalu, candi Buddha ini adalah rumah ibadah sekaligus observatorium.
Thursday, April 20, 2006
Thursday, April 13, 2006
Ritchey-Chretien dan ST10XME
Saya baru baca artikel yang memperkenalkan sistem optik teleskop ternama, namanya Ritchey-Chretien System. Katanya sih bisa mengurangi aberasi koma yang lazim terdapat di teleskop reflektor. Sistem optik yang hebat!
Cermin Ritchey-Chretien melengkung secara hiperbola. Hal ini berbeda dengan teleskop reflektor biasa yang umumnya memakai permukaan parabola sehingga menciptakan aberasi koma.
Simulasi sistem optik menunjukkan performa memuaskan. Aberasi koma menjadi minimal. Akibatnya, pemotretan dengan cermin Ritchey-Chretien memberikan hasil memuaskan. Coba tengok galeri berikut ini.
Satu lagi, detektor yang digunakan untuk imaging pada galeri situs ini kebanyakan SBIG ST10XME. Kalau tidak salah mengingat, CCD SBIG ST10XME akan menjadi instrumen baru Observatorium Bosscha.. Wah, andai nanti saya bisa menjajal CCD ini.. Omega Centauri, Nebula Orion, Gugus Pleiades, galaksi-galaksi.. Hmm.... :)
Cermin Ritchey-Chretien melengkung secara hiperbola. Hal ini berbeda dengan teleskop reflektor biasa yang umumnya memakai permukaan parabola sehingga menciptakan aberasi koma.
Simulasi sistem optik menunjukkan performa memuaskan. Aberasi koma menjadi minimal. Akibatnya, pemotretan dengan cermin Ritchey-Chretien memberikan hasil memuaskan. Coba tengok galeri berikut ini.
Satu lagi, detektor yang digunakan untuk imaging pada galeri situs ini kebanyakan SBIG ST10XME. Kalau tidak salah mengingat, CCD SBIG ST10XME akan menjadi instrumen baru Observatorium Bosscha.. Wah, andai nanti saya bisa menjajal CCD ini.. Omega Centauri, Nebula Orion, Gugus Pleiades, galaksi-galaksi.. Hmm.... :)
AW Astrofotografi
Website ini saya khususkan membahas mengenai astronomi dan astrofotografi. Sebagai host saya menggunakan layanan geocitiesnya yahoo.com gratis soalnya. Tampilan web masih sangat sederhana, aneh mungkin? Tampilan yang serba gelap disengaja demi kenyamanan mata "seorang pengamat" :p.Akhirnya impian saya terwujud, membuat sebuah website pribadi.
Website ini saya khususkan membahas mengenai astronomi dan astrofotografi. Sebagai host saya menggunakan layanan geocitiesnya yahoo.com gratis soalnya. Tampilan web masih sangat sederhana, aneh mungkin? Tampilan yang serba gelap disengaja demi kenyamanan mata "seorang pengamat" :p.
Fitur yang ditawarkan masih terbatas: terdapat log book, artikel, album foto, tentang saya, dan taut. Isi website pun masih sedikit. Seterusnya saya usahakan untuk menambah lebih banyak artikel dan memasukkan foto-foto hasil "jepretan" sendiri.
Bagi yang memiliki waktu luang bolehlah menyinggahi website saya, AW Astrofotografi, di www.geocities.com/astro_william masukan berupa kritik dan saran yang membangun saya terima dengan tangan terbuka.
Clear skies!
Website ini saya khususkan membahas mengenai astronomi dan astrofotografi. Sebagai host saya menggunakan layanan geocitiesnya yahoo.com gratis soalnya. Tampilan web masih sangat sederhana, aneh mungkin? Tampilan yang serba gelap disengaja demi kenyamanan mata "seorang pengamat" :p.
Fitur yang ditawarkan masih terbatas: terdapat log book, artikel, album foto, tentang saya, dan taut. Isi website pun masih sedikit. Seterusnya saya usahakan untuk menambah lebih banyak artikel dan memasukkan foto-foto hasil "jepretan" sendiri.
Bagi yang memiliki waktu luang bolehlah menyinggahi website saya, AW Astrofotografi, di www.geocities.com/astro_william masukan berupa kritik dan saran yang membangun saya terima dengan tangan terbuka.
Clear skies!
Subscribe to:
Posts (Atom)